Kota Takaoka di Toyama, Surga bagi Para Pecinta Doraemon
A
A
A
TAKAOKA - Banyak hal menarik yang ditawarkan oleh Jepang. Bagi pecinta kartun Doraemon misalnya, dapat mengunjungi Kota Takaoka. Terletak di Prefektur Toyama, Jepang, Takaoka merupakan kota kelahiran penulis Doreamon, yakni Fujiko F Fujio.
Di kota ini, wisatawan dapat melihat Doraemon di berbagai sudut kota. Mulai dari museum, kereta, taman, patung di pinggir jalan hingga Doraemon Post semuanya dipenuhi oleh karakter Doraemon. Karena itu, Anda yang menyukai karakter robot kucing berwarna biru ini wajib banget mengunjungi Takaoka. Selain itu, Takaoka juga cocok dikunjungi bersama si kecil lantaran tak hanya sekedar menghibur, namun juga dapat memberikan banyak pengetahuan serta pengalaman baru yang tidak terlupakan.
Kota ini memang didedikasikan untuk Doraemon. Hal ini pun terlihat dari banyaknya karakter Doraemon yang tersebar di sekitar kota sehingga Anda tidak akan pernah tahu kapan akan bertemu kucing bertubuh gemuk ini.
Seperti halnya di museum Fujiko F Fujio Art Gallery. Di museum ini, wisatawan dapat melihat langsung Fujiko masa kecil, bagaimana perjalanan karirnya hingga menjadi seorang seniman manga yang terkenal di Jepang dan beragam karya-karya Fujiko. Semuanya dihadirkan di museum tersebut secara lengkap. Saat memasuki ruang pameran museum, Anda akan disambut oleh pintu kemana saja Doraemon berwarna merah muda. Begitu Anda melewati pintu tersebut, Anda akan menemukan dunia Fujiko F Fujio yang hanya dapat disaksikan di sini.
Museum ini pun terdiri dari beberapa bagian yang semuanya mengisahkan tentang Fujiko F Fujio. Pada bagian pertama, terdapat lentera ajaib atau proyektor yang awalnya dibuat Fujiko F Fujio dan diciptakan untuk memproyeksikan kenangan kota asalnya, Takaoka dalam gambar bergerak. Anda Akan melihat foto-foto masa kecil Fujiko dan lanskap Takaoka di awal Periode Showa disertai dengan kata-katanya sendiri.
“Fujiko F Fujio lahir di Takaoka pada 1 Desember 1933. Nama aslinya Hiroshi Fujimoto. Fujiko menghabiskan masa kecilnya di kota ini. Sejak kecil, Fujiko sudah menunjukkan kecintaannya pada manga,” kata Ako, pemandu tur selama SINDOnews berada di Toyama.
Di sini juga ada manga Shin Takarajima yang memiliki dampak besar pada Fujiko ketika dia membacanya pada usia 13 tahun. Pertemuannya dengan Osamu Tezuka, seorang seniman manga yang sangat dia kagumi juga tak lupa dihadirkan di museum ini. Terdapat sebuah surat yan dia terima dari Osamu Tezuka. Surat tersebut merupakan balasan dari surat yang dikirim Fujiko kepada Osamu dan hingga saat ini, surat itu dipamerkan dalam sebuah kota kaca. Osamu adalah seorang mangaka dan animator Jepang yang lahir di Prefektur Osaka, Jepang. Osamu terkenal sebagai pencipta tokoh Atom Boy. Dia juga sering disebut sebagai bapak manga berkat karyanya yang sangat banyak dan dianggap sebagai seorang pionir dalam teknik dan genre-genre manga.
“Osamu Tezuka jadi role model Fujiko dalam berkarya. Saking ngefansnya, dia sampai buat surat ke Osamu Tezuka dan surat itu dibales, kemudian dipajang di sini,” kata Ako.
Pada tahun 1944, Fujiko berteman dengan Motoo Abiko yang dipindahkan ke Sekolah Dasar Fujimoto. Motoo Abiko merupakan rekan Fujiko dalam menciptakan banyak manga. Sama seperti Fujiko, Motoo Abiko mulai senang menggambar manga sejak usia dini hingga pada waktu itu, keduanya terkenal sebagai dua manga di Jepang. Dalam membuat manga, baik Fujiko F Fujio dan Abiko Motoo terinspirasi oleh Osamu Tezuka. Di masa kecilnya, sambil menikmati menggambar manga lebih dari apa pun, Fujiko F Fujio mengerjakan berbagai kegiatan kreatif. Di museum ini Anda dapat melihat teks dari Youjau-tou, buku kecil buatan tangan Fujiko pada usia 14 tahun.
“Tahun 1951 keduanya terinspirasi oleh Osamu Tezuka dan mulai menyerahkan karya mereka ke majalah. Tenshi no Tama-chan adalah debut penerbitan mereka di Mainichi Shogakusei Shinbun. Nama Fujiko Fujio itu jadi digunakan sebagai nama pena mereka,” lanjutnya.
Terinspirasi oleh manga karya dari Osamu Tezuka, Fujiko F Fujio terus memproduksi manga dengan rajin dalam komunitas penggemar manga. Hingga pada akhirnya dia melakukan debutnya setelah serangkaian upaya. Itu adalah langkah besar ke depan untuk mewujudkan mimpinya. Manga debut Fujiko dan karya seni dari sekitar waktu itu dapat dilihat juga di museum ini. Dia terus menggambar manga dengan tujuan untuk memberikan hiburan berkualitas. Beberapa barang favoritnya seperti kamera, pensil, tinta hingga pulpen yang mewakili sikap Fujiko terhadap pekerjaannya tak lupa turut dipamerkan di museum ini dibeberapa bagian.
“Kelas 3 SMA, bulan 12 tanggal 27 itu karya pertama Fujiko. Dia kaget komiknya tayang di koran. Sebelumnya dia nggak tahu, jadi saat SMA, Fujiko udah hasilin uang,” tambahnya.
Selain barang favorit Fujiko yang dipamerkan, museum ini juga memperkenalkan tas yang biasa dipakai Fujiko saat dia pindah ke Tokyo pada tahun 1954. Tas berwarna cokelat itu merupakan tas yang selalu digunakan Fujiko dan menemaninya kemana saja selama perjalannya. Dipenuhi dengan tekad, Fujiko F Fujio menuju ke Tokyo dengan mimpi untuk menjadi seniman manga yang hebat. Sementara itu, Fujiko pindah ke Tokyo tak seorang diri. Setelah berkomitmen untuk sungguh-sungguh menjadi seniman manga, dia dan Motoo Abiko pindah ke Tokyo dan tinggal di gedung apartemen Tokiwa-so yang terkenal dengan banyak penulis. Area tersebut juga merupakan tempat tinggal Osamu Tezuka.
“Tas itu selalu dipake Fujiko kemana aja. Pribahasanya, dia nggak bawa apa-apa di tas itu. Dia hanya bawa mimpi yang menurutnya mimpi itu lebih tinggi dari segalanya. Dia sama temannya itu (Motoo Abiko) pindah ke Tokyo. Mereka tinggal di lingkungan yang terkenal dengan banyak penulis dan satu lingkungan dengan Tezuka,” papar Ako.
Di sisi lainnya, terdapat gambar asli berwarna karya representatif Fujiko F Fujio yang dipamerkan. Beberapa karya Doraemon dari Fujiko F Fujio juga dipamerkan di museum ini, Menariknya, karya tersebut mencerminkan lanskap Takaoka yang Fujiko alami di masa kecilnya. Anda juga dapat menikmati bagian di mana gambar aslinya dan karya yang diterbitkan ditampilkan berdampingan. Terdapat juga sejarah Fujiko F Fujio yang diperkenalkan di museum ini. Pindah ke bagian lainnya, Anda akan menemukan sebuah pameran khusus yang diadakan sementara. Di situ ditampilkan banyak karya dari Fujiko, termasuk Doraemon yang mendunia. Di sebuah ruangan gelap, Anda dapat menyaksikan pemutaran khusus film pendek asli dari karya Fujiko. Namun, untuk mengetahui jadwal film, lihat informasi di layar di ruang pameran atau kunjungi situs resmi museum.
“Tahun 1963, Fujiko menerima penghargaan manga Shogakukan untuk Susume Roboketto dan Tebukuro Tecchan. Tahun 1964, Obake no Q-taro adalah serial dan menjadi hit besar. Selanjutnya, karya besar seperti Perman dan Doraemon dibawa satu demi satu untuk menandai era baru untuk karya manga anak-anak. Di museum ini juga ada komik Doraemon pertama Fujiko yang dibuat di majalah ada gradenya,” paparnya.
“Ceritanya beda-beda, dibuat sesuai usia. Ukuran komiknya dari besar sampai buku berukuran kecil. Tapi sekarang, semua sudah dikombinasi semua. Buat komik Doraemon ini, Fujiko nggak mau buat cerita sembarangan. Di buku komik ini diceritain Doraemon udah katakan bye sebanyak tiga kali tapi masih balik lagi, balik lagi,” tambahnya.
Tak ketinggalan di museum ini turut diperkenalkan Museum Fujiko F Fujio di Kota Kawasaki. Anda yang gemar mengoleksi barang-barang Doraemon pun wajib mengunjungi toko galeri resmi dan membeli beragam produk asli bertemakan Doraemon dan kawan-kawan sebagai oleh-oleh. Mulai dari boneka berbagai ukuran, gantungan kunci, cokelat hingga kue Doraemon yang diklaim jika dikonsumsi bisa membuat pintar. Kue ini pun dibuat sesuai dengan kue yang diceritakan dalam kisah Doraemon. Di luar galeri, terdapat patung Doraemon yang dibuat dari tembaga khas Takaoka. Takaoka sendiri tak hanya terkenal sebagai kota kelahiran Fujiko, namun juga penghasil tembaga terbaik. Selanjutnya, pastikan Anda mengunjugi perpustakaan manga yang terdapat disisi lain dari museum ini. Menariknya, tiap pengunjung dipersilakan untuk membaca karya manga dari Fujiko F Fujio di perpustakaan ini.
“Sayangnya, tahun 1987 keduanya memutuskan untuk berpisah dengan alasan karena perbedaan genre dan masing-masing kemudian dikenal sebagai Fujiko F. Fujio dan Fujiko Fujio A untuk Abiko Motoo. Fujiko terus terlibat dalam kegiatan kreatif dengan fokus pada Daichohen Doraemon (Doraemon Long Story atau Adventure) di bawah nama pena Fujiko F Fujio,” ujar Ako.
Anda yang tertarik mengunjungi museum ini pastikan menyiapkan kocek sebesar 500 Yen untuk tiket masuk usia dewasa dan mahasiwa, 300 Yen untuk murid SMA dan SMP, 200 Yen untuk anak-anak usia 4 tahun ke atas, serta gratis untuk anak-anak usia 3 tahun kebawah. Akses menuju museum ini pun terbilang mudah. Di mana Anda dapat memulai perjalanan dari Shin Takaoka Stasiun dengan bus menunju Stasiun Toyama melalui Stasiun Takaoka—jalan kaki 2 menit dari Halte Nakagawa. Dari Stasiun Takaoka, berjalan kaki—sekitar 20 menit berjalan kaki dari stasiun Ecchu-Nakagawa menggunakan jalur JR Himi; 10 menit berjalan kaki dari Shikino Chugakko-Mae di jalur Manyo dengan bus menuju Rumah Sakit Takaokashimin—1 menit berjalan kaki dari halte bus Kogei Koko-Mae.
Fujiko F Fujio Art Gallery buka setiap pukul 09.30—17.00 waktu setempat dan tetap buka ketika hari libur jatuh pada hari Senin dan ditutup pada hari kerja berikutnya. Selain Fujiko F Fujio Art Gallery, Doraemon juga dapat ditemukan di sudut kota Takaoka lainnya seperti pada taman Takaoka Otogi-no-mori, lahan kosong yang ditampilkan dikisah Doraemon diciptakan kembali di taman ini dengan bunga dan tanaman hijau. Terdapat patung Gian di pipa beton, Doraemon dan Nobita akan menyambut Anda dengan tangan melambai. Jam matahari Doraemon, di mana piringan pada jam matahari ini menampilkan karakter dari gadget rahasia Doraemon dan Doraemon seperti lampu kecil dan mesin fotokopi.
Wigwing Takaoka Hiroba Park atau jalan Doraemon, menampilkan patung perunggu dari karakter Doraemon yang paling dicintai dan papan pesan dari Fujiko F Fujio. Doraemon Tram, trem Doraemon berwarna biru di jalur Manyo yang menghubungkan kota Takaoka dan kota Imizu. Menariknya, setiap pintu trem ini didesain seperti pintu kemana saja milik Doraemon dan ketika masuk dari pintu tersebut, Anda akan menemukan banyak karakter Doraemon di dinding dan langit-langit. Anda dapat menemukan Takaoka Doraemon Post yang terbuat dari tembaga khas Takaoka dan dibuat untuk memperingati ulang tahun ke-80 Fujiko F Fujio. Menariknya, Anda dapat menulis dan mengirip surat melalui pos ini dan dicap dengan cap pos Doraemon.
Untuk sampai ke Takaoka, Anda bisa berjalan dari Stasiun Toyama menggunakan Ainokaza Toyama Railway selama 17 menit dan turun di Stasiun Takaoka.
Di kota ini, wisatawan dapat melihat Doraemon di berbagai sudut kota. Mulai dari museum, kereta, taman, patung di pinggir jalan hingga Doraemon Post semuanya dipenuhi oleh karakter Doraemon. Karena itu, Anda yang menyukai karakter robot kucing berwarna biru ini wajib banget mengunjungi Takaoka. Selain itu, Takaoka juga cocok dikunjungi bersama si kecil lantaran tak hanya sekedar menghibur, namun juga dapat memberikan banyak pengetahuan serta pengalaman baru yang tidak terlupakan.
Kota ini memang didedikasikan untuk Doraemon. Hal ini pun terlihat dari banyaknya karakter Doraemon yang tersebar di sekitar kota sehingga Anda tidak akan pernah tahu kapan akan bertemu kucing bertubuh gemuk ini.
Seperti halnya di museum Fujiko F Fujio Art Gallery. Di museum ini, wisatawan dapat melihat langsung Fujiko masa kecil, bagaimana perjalanan karirnya hingga menjadi seorang seniman manga yang terkenal di Jepang dan beragam karya-karya Fujiko. Semuanya dihadirkan di museum tersebut secara lengkap. Saat memasuki ruang pameran museum, Anda akan disambut oleh pintu kemana saja Doraemon berwarna merah muda. Begitu Anda melewati pintu tersebut, Anda akan menemukan dunia Fujiko F Fujio yang hanya dapat disaksikan di sini.
Museum ini pun terdiri dari beberapa bagian yang semuanya mengisahkan tentang Fujiko F Fujio. Pada bagian pertama, terdapat lentera ajaib atau proyektor yang awalnya dibuat Fujiko F Fujio dan diciptakan untuk memproyeksikan kenangan kota asalnya, Takaoka dalam gambar bergerak. Anda Akan melihat foto-foto masa kecil Fujiko dan lanskap Takaoka di awal Periode Showa disertai dengan kata-katanya sendiri.
“Fujiko F Fujio lahir di Takaoka pada 1 Desember 1933. Nama aslinya Hiroshi Fujimoto. Fujiko menghabiskan masa kecilnya di kota ini. Sejak kecil, Fujiko sudah menunjukkan kecintaannya pada manga,” kata Ako, pemandu tur selama SINDOnews berada di Toyama.
Di sini juga ada manga Shin Takarajima yang memiliki dampak besar pada Fujiko ketika dia membacanya pada usia 13 tahun. Pertemuannya dengan Osamu Tezuka, seorang seniman manga yang sangat dia kagumi juga tak lupa dihadirkan di museum ini. Terdapat sebuah surat yan dia terima dari Osamu Tezuka. Surat tersebut merupakan balasan dari surat yang dikirim Fujiko kepada Osamu dan hingga saat ini, surat itu dipamerkan dalam sebuah kota kaca. Osamu adalah seorang mangaka dan animator Jepang yang lahir di Prefektur Osaka, Jepang. Osamu terkenal sebagai pencipta tokoh Atom Boy. Dia juga sering disebut sebagai bapak manga berkat karyanya yang sangat banyak dan dianggap sebagai seorang pionir dalam teknik dan genre-genre manga.
“Osamu Tezuka jadi role model Fujiko dalam berkarya. Saking ngefansnya, dia sampai buat surat ke Osamu Tezuka dan surat itu dibales, kemudian dipajang di sini,” kata Ako.
Pada tahun 1944, Fujiko berteman dengan Motoo Abiko yang dipindahkan ke Sekolah Dasar Fujimoto. Motoo Abiko merupakan rekan Fujiko dalam menciptakan banyak manga. Sama seperti Fujiko, Motoo Abiko mulai senang menggambar manga sejak usia dini hingga pada waktu itu, keduanya terkenal sebagai dua manga di Jepang. Dalam membuat manga, baik Fujiko F Fujio dan Abiko Motoo terinspirasi oleh Osamu Tezuka. Di masa kecilnya, sambil menikmati menggambar manga lebih dari apa pun, Fujiko F Fujio mengerjakan berbagai kegiatan kreatif. Di museum ini Anda dapat melihat teks dari Youjau-tou, buku kecil buatan tangan Fujiko pada usia 14 tahun.
“Tahun 1951 keduanya terinspirasi oleh Osamu Tezuka dan mulai menyerahkan karya mereka ke majalah. Tenshi no Tama-chan adalah debut penerbitan mereka di Mainichi Shogakusei Shinbun. Nama Fujiko Fujio itu jadi digunakan sebagai nama pena mereka,” lanjutnya.
Terinspirasi oleh manga karya dari Osamu Tezuka, Fujiko F Fujio terus memproduksi manga dengan rajin dalam komunitas penggemar manga. Hingga pada akhirnya dia melakukan debutnya setelah serangkaian upaya. Itu adalah langkah besar ke depan untuk mewujudkan mimpinya. Manga debut Fujiko dan karya seni dari sekitar waktu itu dapat dilihat juga di museum ini. Dia terus menggambar manga dengan tujuan untuk memberikan hiburan berkualitas. Beberapa barang favoritnya seperti kamera, pensil, tinta hingga pulpen yang mewakili sikap Fujiko terhadap pekerjaannya tak lupa turut dipamerkan di museum ini dibeberapa bagian.
“Kelas 3 SMA, bulan 12 tanggal 27 itu karya pertama Fujiko. Dia kaget komiknya tayang di koran. Sebelumnya dia nggak tahu, jadi saat SMA, Fujiko udah hasilin uang,” tambahnya.
Selain barang favorit Fujiko yang dipamerkan, museum ini juga memperkenalkan tas yang biasa dipakai Fujiko saat dia pindah ke Tokyo pada tahun 1954. Tas berwarna cokelat itu merupakan tas yang selalu digunakan Fujiko dan menemaninya kemana saja selama perjalannya. Dipenuhi dengan tekad, Fujiko F Fujio menuju ke Tokyo dengan mimpi untuk menjadi seniman manga yang hebat. Sementara itu, Fujiko pindah ke Tokyo tak seorang diri. Setelah berkomitmen untuk sungguh-sungguh menjadi seniman manga, dia dan Motoo Abiko pindah ke Tokyo dan tinggal di gedung apartemen Tokiwa-so yang terkenal dengan banyak penulis. Area tersebut juga merupakan tempat tinggal Osamu Tezuka.
“Tas itu selalu dipake Fujiko kemana aja. Pribahasanya, dia nggak bawa apa-apa di tas itu. Dia hanya bawa mimpi yang menurutnya mimpi itu lebih tinggi dari segalanya. Dia sama temannya itu (Motoo Abiko) pindah ke Tokyo. Mereka tinggal di lingkungan yang terkenal dengan banyak penulis dan satu lingkungan dengan Tezuka,” papar Ako.
Di sisi lainnya, terdapat gambar asli berwarna karya representatif Fujiko F Fujio yang dipamerkan. Beberapa karya Doraemon dari Fujiko F Fujio juga dipamerkan di museum ini, Menariknya, karya tersebut mencerminkan lanskap Takaoka yang Fujiko alami di masa kecilnya. Anda juga dapat menikmati bagian di mana gambar aslinya dan karya yang diterbitkan ditampilkan berdampingan. Terdapat juga sejarah Fujiko F Fujio yang diperkenalkan di museum ini. Pindah ke bagian lainnya, Anda akan menemukan sebuah pameran khusus yang diadakan sementara. Di situ ditampilkan banyak karya dari Fujiko, termasuk Doraemon yang mendunia. Di sebuah ruangan gelap, Anda dapat menyaksikan pemutaran khusus film pendek asli dari karya Fujiko. Namun, untuk mengetahui jadwal film, lihat informasi di layar di ruang pameran atau kunjungi situs resmi museum.
“Tahun 1963, Fujiko menerima penghargaan manga Shogakukan untuk Susume Roboketto dan Tebukuro Tecchan. Tahun 1964, Obake no Q-taro adalah serial dan menjadi hit besar. Selanjutnya, karya besar seperti Perman dan Doraemon dibawa satu demi satu untuk menandai era baru untuk karya manga anak-anak. Di museum ini juga ada komik Doraemon pertama Fujiko yang dibuat di majalah ada gradenya,” paparnya.
“Ceritanya beda-beda, dibuat sesuai usia. Ukuran komiknya dari besar sampai buku berukuran kecil. Tapi sekarang, semua sudah dikombinasi semua. Buat komik Doraemon ini, Fujiko nggak mau buat cerita sembarangan. Di buku komik ini diceritain Doraemon udah katakan bye sebanyak tiga kali tapi masih balik lagi, balik lagi,” tambahnya.
Tak ketinggalan di museum ini turut diperkenalkan Museum Fujiko F Fujio di Kota Kawasaki. Anda yang gemar mengoleksi barang-barang Doraemon pun wajib mengunjungi toko galeri resmi dan membeli beragam produk asli bertemakan Doraemon dan kawan-kawan sebagai oleh-oleh. Mulai dari boneka berbagai ukuran, gantungan kunci, cokelat hingga kue Doraemon yang diklaim jika dikonsumsi bisa membuat pintar. Kue ini pun dibuat sesuai dengan kue yang diceritakan dalam kisah Doraemon. Di luar galeri, terdapat patung Doraemon yang dibuat dari tembaga khas Takaoka. Takaoka sendiri tak hanya terkenal sebagai kota kelahiran Fujiko, namun juga penghasil tembaga terbaik. Selanjutnya, pastikan Anda mengunjugi perpustakaan manga yang terdapat disisi lain dari museum ini. Menariknya, tiap pengunjung dipersilakan untuk membaca karya manga dari Fujiko F Fujio di perpustakaan ini.
“Sayangnya, tahun 1987 keduanya memutuskan untuk berpisah dengan alasan karena perbedaan genre dan masing-masing kemudian dikenal sebagai Fujiko F. Fujio dan Fujiko Fujio A untuk Abiko Motoo. Fujiko terus terlibat dalam kegiatan kreatif dengan fokus pada Daichohen Doraemon (Doraemon Long Story atau Adventure) di bawah nama pena Fujiko F Fujio,” ujar Ako.
Anda yang tertarik mengunjungi museum ini pastikan menyiapkan kocek sebesar 500 Yen untuk tiket masuk usia dewasa dan mahasiwa, 300 Yen untuk murid SMA dan SMP, 200 Yen untuk anak-anak usia 4 tahun ke atas, serta gratis untuk anak-anak usia 3 tahun kebawah. Akses menuju museum ini pun terbilang mudah. Di mana Anda dapat memulai perjalanan dari Shin Takaoka Stasiun dengan bus menunju Stasiun Toyama melalui Stasiun Takaoka—jalan kaki 2 menit dari Halte Nakagawa. Dari Stasiun Takaoka, berjalan kaki—sekitar 20 menit berjalan kaki dari stasiun Ecchu-Nakagawa menggunakan jalur JR Himi; 10 menit berjalan kaki dari Shikino Chugakko-Mae di jalur Manyo dengan bus menuju Rumah Sakit Takaokashimin—1 menit berjalan kaki dari halte bus Kogei Koko-Mae.
Fujiko F Fujio Art Gallery buka setiap pukul 09.30—17.00 waktu setempat dan tetap buka ketika hari libur jatuh pada hari Senin dan ditutup pada hari kerja berikutnya. Selain Fujiko F Fujio Art Gallery, Doraemon juga dapat ditemukan di sudut kota Takaoka lainnya seperti pada taman Takaoka Otogi-no-mori, lahan kosong yang ditampilkan dikisah Doraemon diciptakan kembali di taman ini dengan bunga dan tanaman hijau. Terdapat patung Gian di pipa beton, Doraemon dan Nobita akan menyambut Anda dengan tangan melambai. Jam matahari Doraemon, di mana piringan pada jam matahari ini menampilkan karakter dari gadget rahasia Doraemon dan Doraemon seperti lampu kecil dan mesin fotokopi.
Wigwing Takaoka Hiroba Park atau jalan Doraemon, menampilkan patung perunggu dari karakter Doraemon yang paling dicintai dan papan pesan dari Fujiko F Fujio. Doraemon Tram, trem Doraemon berwarna biru di jalur Manyo yang menghubungkan kota Takaoka dan kota Imizu. Menariknya, setiap pintu trem ini didesain seperti pintu kemana saja milik Doraemon dan ketika masuk dari pintu tersebut, Anda akan menemukan banyak karakter Doraemon di dinding dan langit-langit. Anda dapat menemukan Takaoka Doraemon Post yang terbuat dari tembaga khas Takaoka dan dibuat untuk memperingati ulang tahun ke-80 Fujiko F Fujio. Menariknya, Anda dapat menulis dan mengirip surat melalui pos ini dan dicap dengan cap pos Doraemon.
Untuk sampai ke Takaoka, Anda bisa berjalan dari Stasiun Toyama menggunakan Ainokaza Toyama Railway selama 17 menit dan turun di Stasiun Takaoka.
(alv)